Perkembangan Internasional

Konstitusi Perusahaan: Dokumen Penting di Bidang Perusahaan Kamboja

Suatu negara memiliki konstitusi; demikian pula, dalam dunia komersial, perusahaan juga memiliki konstitusinya sendiri. Konstitusi suatu negara, dalam pemahaman sederhana, merupakan hukum tertinggi yang berlaku atas undang-undang dan peraturan lainnya yang bertentangan. Dalam pengertian yang sama, konstitusi perusahaan adalah dokumen terkodifikasi yang mengatur pengelolaan perusahaan; dengan cara yang mirip dengan konstitusi suatu negara. Berdasarkan Undang-Undang Kamboja tentang Perusahaan Komersial (LCE), konstitusi perusahaan dikenal sebagai Memorandum dan Anggaran Dasar, atau Memorandum dan Anggaran Dasar (MAA). [1]

Artikel ini menguraikan struktur MAA dan pentingnya MAA bagi Perusahaan.

Sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang dan peraturan yang berlaku di Kamboja, MAA merupakan salah satu dokumen yang harus diserahkan kepada otoritas terkait untuk tujuan penggabungan. MAA diuraikan berdasarkan LCE secara singkat seperti di bawah ini[2]:

  • nama perusahaan, kantor terdaftar, tujuan perusahaan;
  • modal dasar, kelas saham, nilai nominal per saham;
  • hak, keistimewaan, batasan dan ketentuan yang melekat pada masing-masing kelas (apabila terdapat lebih dari satu kelas saham);
  • pembatasan pengeluaran, pengalihan atau kepemilikan saham, maka harus dibuat pernyataan tertulis yang mencerminkan pembatasan tersebut;
  • nama dan alamat lengkap masing-masing pemegang saham;
  • jumlah direksi, atau jumlah maksimum dan minimum direksi perseroan.

Tidak ada batasan tentang apa yang perlu ada di MAA. Ini dapat mencakup segala ketentuan penting yang dianggap penting bagi perusahaan untuk beroperasi.[3] Bisa berupa bagaimana perusahaan mencadangkan dana untuk operasional internal, menyebutkan kewajiban direksi dan pemegang saham, tata cara rapat misalnya. MAA perusahaan tidak memiliki perbedaan besar dengan konstitusi suatu negara. Tanpa adanya ketentuan khusus yang tercantum dalam MAA, maka akan memberikan ruang interpretasi yang lebih luas atau meninggalkan situasi kebuntuan karena ketidakjelasan. Yang perlu diperhatikan, perusahaan dapat mengubah MAA-nya tanpa batasan berapa kali, namun harus melalui proses hukum, khususnya dengan Kementerian Perdagangan Kamboja (MOC). Satu-satunya MAA yang diakui undang-undang adalah MAA yang dibubuhi stempel MOC. Konsekuensinya, dalam uji tuntas hukum, pengacara hanya mengkaji MAA yang dibubuhi stempel MOC; jika tidak, MAA tidak mempunyai akibat hukum.

Karena MAA penting bagi perusahaan, pemegang saham atau inkorporator sangat berhati-hati dalam menyusun atau membayangkan ketentuan yang ingin mereka lihat. Sebelum pemegang saham—pemilik perusahaan memutuskan apa yang akan dimasukkan ke dalam MAA, mereka perlu memutuskan bentuk perusahaan yang ingin mereka dirikan (yaitu, perseroan terbatas swasta, atau perseroan terbatas publik), nama, modal terdaftar, alamat perusahaan, serta hak dan kewajibannya. Dalam suasana komersial Kamboja, MAA sangat penting bagi perusahaan karena MAA mencerminkan identitas perusahaan dan keberadaan hukum perusahaan sebagai badan hukum tersendiri. Karena semua direktur dan pemegang saham menandatangani MAA, masing-masing dari mereka harus menghormati dokumen tersebut. Apabila keputusan yang dikeluarkan bertentangan dengan ketentuan MAA atau peraturan perundang-undangan, maka keputusan tersebut tidak dapat digunakan atau dilaksanakan. Hal yang sama juga berlaku pada penerapan undang-undang baru di suatu negara. Jika bertentangan dengan konstitusi maka otomatis dicabut. Selain itu, MAA merupakan sumber kekuasaan karena MAA biasanya menyatakan tugas pemegang saham dan direktur. Baik pemegang saham maupun direktur harus bertindak sesuai dengan MAA dan jika terjadi pelanggaran kekuasaan, orang tersebut bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.

Kesimpulannya, konstitusi perusahaan Kamboja adalah seperti versi lain dari konstitusi negara tersebut. Hanya saja perbedaannya terletak pada sifat, konteks, dan skalanya. Menariknya, keberadaan dan sejarah konstitusi suatu negara dapat mempengaruhi pembentukan konstitusi perusahaan.

[1] Note that some countries use different term of the company’s constitution to Article of Association (AOA), Article of Incorporation (AOI) or addition of word “memorandum” to AOA and AOI. In some context, there is a slight distinction between the memorandum and articles of association, and memorandum and articles of incorporation which in general practice, especially in Cambodia we view it the same. Further on the word “company’s constitution”, in some countries, such word can also refer to the MAA and other necessary documents to the company such as the resolutions, meeting minutes, share certificate, etc.

[2] Article 94 of Law on Commercial Enterprises, promulgated by Royal Kram NS/RKM/0605/019, dated 19 June 2005.

[3] Article 94 of Law on Commercial Enterprises, promulgated by Royal Kram NS/RKM/0605/019, dated 19 June 2005.

A Graduate Law Student at the Royal University of Law and Economics (Cambodia) and an exchange student at Universitas Airlangga (Indonesia) and West Virginia University (America).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button